MENGAJAR SEKOLAH MINGGU
EFEKTIF DAN KREATIF
disiapkan
oleh: Dwi Ariefin
Sangat
kompleksnya persoalan disekitar Guru Sekolah Minggu (GSM), tidak perlu memusingkan. Justru kebisaaan dan ketertarikan kita
mempersoalkan keadaan guru inilah yang menjebak. Pusat persoalan kurang
berhasilnya SM dapat disebabkan terlalu mudahnya segala sesuatu berfokus pada
diri guru. Padahal, pelayanan SM
sesungguhnya untuk Murid, bukan untuk guru.
Artinya, hal yang terpenting adalah memikirkan murid dan bagaimana murid
dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Pelaksanaan SM yang berpusat pada keadaan
murid berangkat dari pertanyaan kritis siapa dan bagaimana murid belajar, bukan
kepada siapa dan bagaimana guru mengajar.
Saya
mengajukan sebuah model dan langkah untuk mengefektifkan pembelajaran dalam
SM. Pendekatan itu dapat disebut
KKC. Pendekatan KKC (Kenal-Kreatif
Cakap) mengusahakan pembelajaran yang berawal dari kepentingan murid, Kreatif, tetapi tetap memperhatikan prinsip-prinsip
kependidikan. Pendekatan ini mengalihkan
perhatian mencari kesalahan guru kepada mencari tahu siapa murid yang diajar
dan menolongnya dengan kreatif.
Model
KKC, terbagi dalam 3 (tiga) Kawasan, yaitu Kawasan 1: K, Kenali Murid; Kawasan
2 adalah ”K” juga, yaitu Kreatif untuk
murid; Kawasan 3 adalah ”C”, yakni Cakap
Menolong Murid. Model KKC dapat dilaksanaka secara praktis dengan 5
langkah, yaitu Mengetahui siapa murid dan
bagaimana murid belajar, Mengerti dan menguasai isi materi dan tujuannya,
menghasilkan ide kreatif yang menghubungkan tujuan materi dan keadaan murid; menjadikan
diri guru siap untuk menolong murid; serta menolong murid belajar
KAWASAN A: KENALI MURID
LANGKAH 1: SIAPA
Mengetahui siapa murid dan bagaimana murid belajar
KAWASAN B: KREATIF UNTUK MURID
Langkah 2: MATERI, Mengerti dan Menguasai Isi Materi dan Tujuannya
Langkah 3: ASOSIASI KREATIF, Menghasilkan Ide Kreatif
KAWASAN C: CAKAP MENOLONG MURID
Langkah 4: SIAP, Menjadikan diri Guru siap untuk menolong Murid
Langkah 5:TOLONG, Menolong Murid Belajar
Pengetahuan tentang
siapa murid dan bagaimana murid belajar menjadi awal baik bagi GSM untuk
mengefektifkan pelaksanaan SM. Kreatifitas GSM menjadi kunci kedua yang
menyegarkan dan menjadikan SM menyenangkan dan mengenai sasaran dan
tujuan. Konsep-konsep dan pengetahuan
terencana tentang murid dan ide kreatif mengajar akan terbukti efektif dengan kecakapan dalam menjalankan pertolongan bagi murid yang
belajar. Pendekatan K-K-C dilengkapi
dengan 5 langkah pintar, yaitu SIMATASITO (SIapa-MATeri-Asosiasi
Kreatif-Siap-Tolong). GSM mengikuti
langkah: mengetahui siapa dan bagaimana Murid, memahami materi, berasosiasi
kreatif untuk menyampaikan materi kepada Murid, mempersipkan diri menolong
murid belajar, dan cakap dalam menolong murid belajar.
KAWASAN A: KENALI MURID
Langkah 1: SIAPA
Mengetahui siapa murid dan bagaimana murid belajar
GSM perlu memahami siapa murid. Pahami (dan jika perlu
hafalkan) tentang murid baik secara Fisik, Psikologi, Kerohanian,
Kebiasaan, Gaya Belajar dan perubahan-perubahan dan
pertumbuhan yang khas. Situasi sosial, ekonomi, keluarga, pendidikan
dan kepribadian dan hal kondisional-situasional khas setiap murid terus menerus
dipahami, ditoleransi dan diantisipasi. Ketahuilah Siapa Murid Anda !
Selanjutnya
GSM harus mengetahui bagaimana si murid belajar. Bagaimana seorang murid belajar dapat
dimengerti menurut kelompok usianya,
jenis kelamin, prestasi akademik, temperamen, gaya belajar, dan sosialisasinya. Pemahaman tentang bagaimana si murid belajar
akan menjadikan langkah menolong murid belajr lebih efektif. Pengetahuan tentang bagaimana murid belajar
sangat penting untuk menolong murid belajar sesuatu.
KAWASAN B: KREATIF
UNTUK MURID
Langkah 2: MATERI
Mengerti dan Menguasai Isi Materi dan Tujuannya
Materi yang akan
diajarkan bermula dari suatu kurikulum.
Kurikulum adalah perencanaan menyeluruh dari suatu penyelenggaraan
SM. Kurikulum menyangkut keseluruhan
aspek dari pembelajaran melalui SM, terutama mengenai tujuan-tujuan dan
materi-materi yang akan diberikan.
Kurikulum SM dalam suatu Gereja dapat menggunakan rancangan kurikulum
nasional (denominasional-GGBI) atau rancangan kurikulum yang disiapkan gereja
setempat. Penyelenggaraan SM yang
mengikuti kurikulum denominasional semestinya menggunakan Bahan Pelajaran SM
yang disiapkan oleh denominasi. Gereja
yang membuat kurikulum sendiri dapat menyiapkan materi sendiri atau menggunakan
sebagian atau seluruh bahan dari denominasi.
Hal
penting dalam pelaksanaan SM berhubungan dengan materi adalah pemahaman guru
tentang isi materi dan tujuan penyampaian
Materi itu. Isi Materi perlu
dikuasai oleh guru tetapi pemahaman tentang tujuan penyampaian materi itu
justru lebih penting.
Langkah 3: ASOSIASI KREATIF
Menghasilkan Ide Kreatif Bagi Murid
Kreatifitas yang
menarik dapat menentukan dinamika dan efektifitas proses pengajaran di kelas
SM. Kreatifitas harus dimiliki guru,
meskipun banyak guru merasa sulit berkreatif dan banyak kritik diberikan kepada
guru yang tidak kreatif. Apapun keadaan dan kenyataan sulitnya, membantu murid harus selalu
kreatif. Kreatifitas adalah untuk maksud
mengusahakan sedemikian rupa agar tujuan
pembelajaran (tujuan Materi) tercapai dengan baik, menarik dan menyenangkan.
KAWASAN C: CAKAP MENOLONG MURID
Langkah 4: SIAP
Menjadikan diri Guru siap untuk menolong Murid
Kualitas GSM
dapat dibangun dengan persiapan diri yang teratur dan terarah. Usaha persiapan
adalah sebuah langkah sederhana untuk melatih diri GSM untuk semakin
berkualitas. Kualitas seorang GSM akan tercermin dengan hal yang dianggap
sederhana yaitu rutinitas persiapan diri sebelum mengajar.
Persiapan yang terarah
meliputi beberapa aspek, yaitu Kerohanian, penguasaan Materi, Pemahaman tentang
Murid dan Semangat Kreatif dalam menolong Murid belajar. Kerohaniah GSM semakin kokoh jika
persiapannya diawali dengan doa, refleksi diri berkaitan dengan materi
pelajaran. Penguasaan materi yang
berhubungan dengan Kealkitab dan tafsiran, Tujuan Pelajaran, Intisari
Kebenaran, Isi seluruh Materi, serta pengetahuan pendukung harus dipersiapkan. Pemahaman tentang si murid HARUS TELAH
DIMILIKI saat persiapan jika GSM ingin berhasil menolong murid belajar.
Langkah 5: TOLONG
Menolong Murid Belajar
Pertolongan
bagi murid yang belajar dilakukan dengan mengajar mereka. Agar sasaran dan tujuan utama menolong murid
belajar tercapai, maka seorang GSM semestinya cakap mengajar, cakap
berkomunikasi, cakap mengelola kelas dan cakap menilai.
Kecakapan
mengajar bukan “hebat ber-profesi guru”, melainkan cakap menolong murid belajar
sesuatu. Seorang yang pandai akademik
belum tentu cakap menolong murid belajar. Sebaliknya, seorang yang kurang
akademiknya dapat juga cakap menolong murid belajar. Sangat banyak petunjuk agar cakap menolong
murid belajar, tetapi satu kuncinya adalah: Pikirkan, upayakan, perhatikan
segala hal pada diri Anda, lingkungan, dan Sarana yang ada untuk Menolong Murid Belajar Sesuatu.
Menolong murid
belajar tidak mungkin lepas dari berkomunikasi dengan mereka. Kecakapan berkomunikasi sangat
diperlukan. Komunikasi yang dipakai
untuk menolong murid dapat dengan bahasa atau non bahasa. Ragam komunikasi dalam SM diantaranya
melalui, mimik, wajah, sorot mata, pakaian, gerakan tangan, gerak-gerik badan,
suara non bahasa, suara/ simbol berbahasa, bahasa gambar dan bahasa tulisan.
Kecakapan lainnya
adalah kecakapan mengelola kelas.
Kecakapan ini meliputi kepemimpinan guru, hubungan pribadi guru-murid,
suasana kelas, menghukum-memberi hadiah, menegor-memuji dan sebagainya. Pengelolaan kelas juga meliputi administrasi
kelas serta sistim evaluasi terhadap murid, pencapaian tujuan dan keberhasilan
GSM sendiri.
Penutup
Apabila
langkah-langkah diatas dilakukan dengan sebaik-baiknya, penuh komitmen
pengabdian, penuh semangat dan tanggung jawab, maka harapan pembenahan kualitas
pengajaran SM dapat dicapai. Perihal
keberhasilan dan kualitas keberhasilan dari usaha tersebut memang tidak dapat dijamin
secara objektif. Tetapi, kemauan dan
usaha keras serta kepasrahan diri untuk melayani Tuhan di SM sebaik baiknya
akan didengar Tuhan. GSM dengan
pelayanannya akan diberkati dengan kepuasan dan pujian: “Terpujilah Tuhan Yesus
Kristus Sang Mahaguru bagi orang percaya yang menajdi murid-Nya”
oleh:
Dwi Ariefin
Sumber:https://inihalkristen.blogspot.co.id/2017/03/mengajar-sekolah-minggu-efektif.html
Jika ada hal yang dirlukan untuk pemjelasan lebih lanjut, Silakan menghubungi via email terlebih dahulu ke baikjugaberguna@gmail.com
Terima Kasih bila Saudara bersedia meninggalkan komentar di bawah ini...
Jika ada hal yang dirlukan untuk pemjelasan lebih lanjut, Silakan menghubungi via email terlebih dahulu ke baikjugaberguna@gmail.com
Terima Kasih bila Saudara bersedia meninggalkan komentar di bawah ini...



Tidak ada komentar:
Posting Komentar